
PT Pos Indonesia X Radar Ruang Riang = Pos Bloc Jakarta
Pos Bloc Jakarta, sebuah ruang cipta (placemaking) sekaligus creative hub yang menempati Gedung Filateli di kawasan Pasar Baru, Jakarta. Pos Bloc Jakarta lahir dari kolaborasi PT Pos Indonesia (Persero), salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tertua di Indonesia, dengan PT Ruang Kreatif Pos, salah satu anak usaha grup Radar Ruang Riang.
Pada peresmian Pos Bloc Jakarta, Minggu (10/10) kemarin, Menteri BUMN Erick Thohir menekankan, PT Pos Indonesia harus berubah dan jangan hanya menjadi bagian dari masa lalu. Maka dari itu, transformasi PT Pos Indonesia harus selalu didorong.
“Saat ini sudah era digital dan era milenial. Bukan kolonial. Disrupsi itu terjadi karena dua hal, karena digital dan anak muda Indonesia. Saya mendorong PT Pos Indonesia untuk bertransformasi secara bersahabat dengan generasi muda dan perubahan yang terjadi di Indonesia, baik secara digital ataupun properti,” ujar Erick.
Erick melihat PT Pos Indonesia sudah menyiapkan Pos Bloc Jakarta sebagai upaya mempersiapkan diri menghadapi gelombang disrupsi.
“Saya melihat Pos Bloc Jakarta tidak hanya menyiapkan creative center, tapi saya juga mendengar ada media center di mana para Youtuber bisa datang untuk membuat konten, podcaster bisa merekam suara di sana. Alhamdullilah, PT Pos Indonesia siap,” kata Erick.
Pos Bloc Jakarta yang baru diresmikan pembukaannya semalam, merupakan ruang kreatif untuk berbagai acara seni, budaya, hiburan, pertemuan komunitas kreatif dan pemberdayaan bisnis UMKM.
Dengan menempati sebuah aset bangunan seluas 7.000 meter persegi milik PT Pos Indonesia yang dikelola oleh salah satu anak usahanya, PT Pos Properti Indonesia, secara bertahap Pos Bloc Jakarta akan menjadi salah satu episentrum ruang kreatif di Jakarta.
Bagian bangunan yang telah dibuka untuk publik secara resmi tadi malam merupakan Aula Utama dan sekitarnya yang memiliki luas 2.400 meter persegi. Pengembangan tahap kedua akan dilakukan pada awal tahun 2022 dengan penambahan luas 4.800 meter persegi.
Bagian Pos Bloc Jakarta yang telah siap dan menjadi bagian tahap pertama adalah West Veranda, East Veranda (beranda depan), Great hall (aula utama), West Garden, East Loading bay, West Loading Bay dan Cultural Hall.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Pos Indonesia, Faizal Rochmad Djoemadi menyadari bahwa bagi PT Pos Indoneisa, pengalaman tidaklah cukup untuk menghadapi tantangan kompetisi generasi 4.0 yang sedemikian cepat, penuh ketidakpastian dan kompleks.
“Kami harus lebih adaptif terhadap perubahan dan mengembangkan kolaborasi sehingga PT Pos Indonesia menjadi top of mind dalam memberikan layanan di dalam kehidupan. Salah satu ikhtiar itu kami wujudkan dalam bentuk creative hub yang diberi nama Pos Bloc,” ujar Faizal saat memberikan sambutan peresmian Pos Bloc Jakarta melalui layar video.
Perihal kolaborasi ini, CEO Pos Bloc Jakarta, Jimmy Saputro, mengatakan, pihaknya merasa terhormat dapat berkolaborasi dengan PT Pos Indonesia dalam mengalihfungsikan dan mengelola aset negara yang sangat bersejarah menjadi ruang kreatif publik yang berjiwa kekinian namun tidka menanggalkan identitas awalnya.
“Semoga Pos Bloc Jakarta dapat menjadi game changer untuk menghidupkan kembali dinamika kreatif di sekitar kawasan Pasar Baru serta berdampak bagus bagi lingkungan di sekitarnya,” ungkap Jimmy.
Baca juga:
- Terbatas! Hanya Untuk 30 Film Pendek dan 30 Film Dokumenter Pendek
- Dua Instansi Ini Teken Perjanjian Kerja Sama Tentang Kekayaan Intelektual
- Bersama AdMedika, Bank OCBC NISP Berkomitmen Dukung Pembiayaan Alat Kesehatan
Selain Erick Thohir, Faizal Rochmad Djoemadi dan Jimmy Saputro, turut hadir pula Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo, Komisaris Utama PT Pos Indonesia Rhenald Khasali dalam seremoni peresmian Pos Bloc Jakarta.
Kini, Gedung Filateli telah menjelma sebagai Pos Bloc Jakarta yang merupakan rumah bagi sejumlah UMKM. Sebut saja, Mini M Bloc Market (toko kelontong), Twalen (kuliner Bali), Coldheart (kedai minuman), Canggu Bakehouse (kedai kue), Filosofi Kopi (kedai kopi), Bakmi Sedjuk (kedai bakmi), Damn! I Love Indonesia (toko fesyen), Huma Ide (kedai gelato), Via Bata Via (toko barang antik), Photomatics (kedai foto), Gyujin Teppan (kuliner Jepang), Coquito (kuliner Meksiko), Roti Bakar Kemang (kedai makanan), Communion (toko sepatu kets), Picknick Yuk with Nona Manis (kuliner piknik), Nastar by Ritz (kedai nastar), Sovlo (toko aksesoris), Jamune (kedai jamu), Panama (toko sandal), Heiya (minuman ringan), Esteboo (kedai es tebu), dan tentunya Pos Indonesia (kantor pos).
Pos Bloc Jakarta bukan M Bloc Space
Pos Bloc Jakarta bukanlah sebuah creative hub seperti M Bloc Space. M Bloc Space mengusung tema urban, milenial, kekinian. Sedangkan semboyan Pos Bloc Jakarta adalah “Arts, culture, entertainment in a heritage place.”
Pos Bloc Jakarta siap menjadi ruang bagi berbagai program acara seni, budaya dan hiburan. Kamu dapat menyelenggarakan pameran lukisan, foto, instalasi seni, lokakarya kreatif, pemutaran film, lelang karya seni, peragaan busana, tur jalan kaki cagar budaya, hingga beragam konser musik yang sempat menjadi identitas Weltevreden atau Jakarta tempo dulu seperti klasik, jazz, blues, folk, Hawaiian, keroncong/stambul.
Lokasi Pos Bloc Jakarta dilewati Jalan Raya Pos (The Grote Postweg) yang dibangun pada 1809 oleh Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels.
Pada 1912, arsitek Belanda, J.F. von Hoytema memugar gedung ini selama 17 tahun.
Gedung Filateli yang dahulu bernama Post Telefon en Telegraf ini bergaya arsitektural kolonial dan telah eksis sejak 1860-an. Hal ini menjadikannya salah satu kantor pos tertua di Indonesia
Pasca bubarnya VOC, Pemerintah Hindia Belanda di bawah Daendels pada awal abad ke-19 berinisiatif memindahkan pusat kota Batavia Lama ke Batavia Baru di Weltevreden (sekarang dikenal sebagai Jakarta Pusat). Kawasan elit ini menjadi kediaman para saudagar Tionghoa, Belanda hingga para pejabat kolonial Belanda.
Segala kegiatan pemerintahan, perkantoran, perbelanjaan, kesenian, kebudayaan pada era 1800-an semuanya berpusat di Weltevreden. Tak heran jika tepat disamping gedung pos ini berdiri pula Schouwburg Weltevreden (kini Gedung Kesenian Jakarta) yang menjadi pusat pertunjukan drama, teater, sastra hingga film ternama pada jamannya. Pemerintah Hindia Belanda saat itu khusus membangun gedung layanan pos, telepon dan telegraf untuk masyarakat tepat di seberang Pasar Baru, sebuah kawasan Pecinan sekaligus pusat perbelanjaan elit Belanda yang dibangun sejak 1820.
Kini, bangunan kantor pos yang ikonik ini bertransformasi menjadi Pos Bloc Jakarta. Pos Bloc Jakarta sudah terbuka bagi pengunjung sejak Senin (27/09/2021) dan beroperasi setiap hari kerja pada pukul 10:00 hingga 21:00 WIB. Sedangkan pada akhir pekan, Pos Bloc Jakarta dapat dikunjungi sejak pukul 07:00 hingga 21:00 WIB.
Jika kamu ingin mengunjungi Pos Bloc Jakarta, kamu wajib patuhi protocol Kesehatan dan tunjukkan sertifikat vaksin Covid-19 melalui aplikasi PeduliLindungi ya***(TP)
Sumber & foto: Pos Bloc Jakarta